Data Rahasia Negara RI Dibocorkan Bjorka, Pakar: Cuma Catatan Surat Menyurat

Jakarta -Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menanggapi kebocoran ribuan data surat menyurat dari Badan Intelijen Negara (BIN) yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Data tersebut dibocorkan oleh akun bernama Bjorka di forum online bernama breached.to.

“Jadi yang bocor itu hanya log surat keluar masuk Kementerian Sekretariat Negara.

BIN juga data log surat menyurat saja.

Log itu seperti buku tamu atau catatan surat yang masuk ke Istana Presiden,” ujar dia melalui pesan pendek pada Minggu, 11 September 2022.

Sedangkan suratnya sendiri, Alfons melanjutkan, tidak ada dalam kebocoran data yang dibobol oleh Bjorka.

“Dan saya tidak tahu apakah data log itu dikategorikan sebagai sangat rahasia atau tidak,” tutur Alfons.

Sebelumnya Bjorka mengaku membocorkan ribuan dokumen surat menyurat dari BIN yang ditujukan pada Presiden Jokowi.

Data tersebut adalah dokumen pada periode 2019-2021.

“Termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia,” tulis akun Bjorka dalam situs tersebut.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga buka suara soal dugaan kebocoran data surat rahasia dari BIN untuk Presiden Jokowi itu.

Menurut Juru Bicara BSSN, Ariandi Putra, dalam menyikapi dugaan insiden kebocoran data yang terjadi pada beberapa Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), BSSN telah melakukan penelusuran terhadap beberapa data tersebut.

“Kami juga melakukan validasi terhadap data-data yang dipublikasikan,” ucap Ariandi melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 10 September 2022.

BSSN, kata dia, telah melakukan koordinasi dengan setiap PSE yang diduga mengalami insiden kebocoran data, termasuk dengan PSE di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara.

BSSN bersama dengan PSE terkait tengah melakukan upaya-upaya mitigasi cepat untuk memperkuat sistem keamanan siber guna mencegah risiko yang lebih besar pada beberapa PSE tersebut.

Menurut Ariandi BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan penegak hukum, antara lain dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum.

BSSN menegaskan bahwa keamanan siber merupakan tanggung jawab bersama.

Untuk itu, ia mengatakan BSSN akan memberikan dukungan teknis dan meminta pada seluruh PSE untuk memastikan keamanan sistem elektronik di lingkungan masing-masing.

“Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik yang menyatakan bahwa setiap PSE harus menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan aman, serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya sistem elektronik sebagaimana mestinya,” ujar Ariandi.

Selain data rahasia BIN, Bjorka juga mempublikasikan data lainnya seperti data pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G.

Plate.

Bjorka mengklaim telah mengantongi 679.180 dokumen berukuran 40 MB dalam kondisi terkompres dan 189 belum dikompres.

Beberapa contoh dokumen yang dibocorkan juga ikut dipublikasikan oleh Bjorka dalam situs breached.to.

Peretasan dan penyebaran data tersebut diduga dilakukan tepat saat Johnny Plate berulang tahun ke-66 pada Sabtu, 10 September 2022.

Dikutip melalui akun Twitter @darktracer_int, informasi yang diduga milik politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu menampilkan nama dari Johnny Plate beserta gelar sarjana yang dimilikinya yaitu S.E.

Bjorka juga memberi keterangan foto tersebut dengan tulisan “Happy birthday”.

Sebelumnya, Bjorka juga mengungkap telah membocorkan 1,3 miliar data registrasi SIM card yang di dalamnya terdapat data seperti NIK, nomor telepon, operator telekomunikasi dan tanggal pendaftaran.

Data tersebut disebut berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Data lain yang diungkap oleh Bjorka adalah 105 juta data penduduk Indonesia yang diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU, karena ada informasi tempat pemungutan suara (TPS).

Data tersebut dijual oleh akun Bjorka.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *